Kamis, 09 Juni 2011

LP Kasem - Wat SamNaksusan TriLak - Old Lp Kasem with robe Batch Roon Bah ra mee 81






                        Luang Phor Kasem lahir pada Rabu, 28 November BE2455 di Jangwat Lampang. Luang Phor Kasem adalah keturunan Raja Lampang dari Lanna Periode. Ia menjadi seorang biarawan pemula di BE2468 setelah pamannya meninggal, kepala biara dari Wat Bunyeun. Dalam BE2470, ia pergi ke Bangkok, Wat Setuwan untuk mempelajari bahasa Pali. Ia kembali ke Lampang dan melanjutkan studi Pali di Wat Wat Seelom dan Bunyawaht. Dalam BE2475, ia lulus ujian Pali dengan hasil yang baik dan datang pertama di kelas di Wat Setuwan. Dalam BE2476, ia ditahbiskan sebagai pendeta di Wat Bunyeun pada usia 21 tahun.  pembimbing adalah Than Jow Tammajindah Koon. Namanya ditahbiskan adalah Kemagoh Pikkhu.

                      Setelah ia masuk kerahiban, Luang Phor Kasem pergi ke Jangwat Chiangrai untuk melanjutkan studi Pali nya.Dia bertemu Luang Phor Krubah Gaen, seorang biksu yang sangat terkenal di Thailand Utara yang adalah seorang biarawan Tudong (biksu hutan), sangat bagus di sammahdti.  Luang Phor Kasem menjadi murid Pra Krubah Gaen dan pergi Tudong dengan guru di hutan dan cementries. Ketika kepala biara dari Wat Bunyeun meninggal, Pra Dtomkum menjadi kepala biara baru. Setelah beberapa waktu, Pra Dtomkum meninggalkan kuil dan jabatan abbas di Wat Bunyeun karena bosan. Penduduk desa mengundang Luang Phor Kasem untuk kembali ke Lampang menjadi kepala biara baru Wat Bunyeun.

  Luang Phor Kasem melanjutkan belajar di sammahdti praktek Dhamma dan bahkan ketika dia kepala biara.  Semakin ia dilatih, semakin menyadari bahwa hidup ini tidak pasti. tugas-Nya sebagai kepala biara, terus dia agak sibuk dan akhirnya di BE2492, ia meninggalkan Wat Bunyeun, dan pergi untuk tinggal di Sasahn Sahlahwangthan (a cementry di tempat lain di Lampang).  Luang Phor Kasem bertekad untuk berlatih sammahdti tertinggi di cementry tersebut.  Dia akan duduk di depan tempat pemakaman dan menyaksikan pembakaran mayat. Apakah di bawah sinar matahari yang panas atau hujan, Luang Phor hanya akan duduk tenang dan melihat mayat yang sedang terbakar menjadi abu.

                  Luang Phor Kasem pernah duduk di sammahdti selama 3 bulan, shether tanpa di bawah terik matahari atau hujan deras. Bahkan jubahnya basah oleh hujan atau selama musim dingin, ketika bertiup angin dingin, Luang Phor Kasem hanya akan duduk diam dan tidak mengeluh dan minta apa-apa. Dia telah melepaskan segala sesuatu dan sabar dalam praktek tentang Dhamma dan sammahdti. Dia pernah pergi tanpa makanan selama 49 hari. Sejak BE2514, Luang Phor Kasem hanya mandi setahun sekali, tetapi tidak ada bau atau bau busuk dari tubuhnya, bahkan keringat adalah mengalir di bawah terik matahari. Yang lebih mengejutkan, tanpa shether dan kelambu, Luang Phor Kasem tidak pernah mengalami gigitan nyamuk di sebuah dari cementry tersebut.

                        Luang Phor Kasem tidak dilakukan dengan dia. hanya milik-Nya adalah mangkuk ALM jubahnya yang sedang dipakainya dan sepotong tulang manusia baginya untuk berlatih sammahdti. Dia bahkan tidak punya alas kaki apapun. Luang Phor Kasem pernah menyebutkan bahwa ia adalah seorang biarawan hutan dan tidak diperlukan memiliki apapun. Dia puas dengan sepotong jubah menutupi tubuhnya. Apa pun hal-hal yang awam memberikan kepadanya, Luang Phor Kasem akan memberikan diri untuk biarawan lain.

              Luang Phor Kasem tidak pernah menggunakan bantal untuk tidur, karena untuk dia, bantal adalah sebuah kemewahaLuang Phor Kasem akan tidur dengan tubuhnya dalam posisi protrate penuh dan akan tidur di tempat yang sama di mana ia duduk di sammahdti. Dia sangat bertekad untuk menemukan kebenaran hidup.Dia meminta apa-apa dalam hidup walaupun ia bisa menikmati kemewahan dalam hidup dan dia adalah keturunan darah bangsawan di Lampang. Luang Phor Kasem meninggal dalam BE2538 pada usia 83.

Fungsi :
1. Metta TIngkat TInggi.
2. Kesejahteraan.
3. Kharisma.
4. Proteksi black magic.
5. Proteksi tubuh dari hal buruk dan jahat.
6. Rejeki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar